Kegiatan hypnosis sangat erat kaitannya dengan trance/trans. Bahkan dapat dikatakan hypnosis sendiri digunakan sebagai alat untuk membuata orang dapat memasuki keadaan trance. Oleh karena itulah, kemampuan atau kecakapan seorang hypnotist akan mudah diketahui dari cara ia membawa atau menggiring subyeknya masuk ke dalam kondisi hypnosis (trans).
Dalam mempraktekkan hypnosis, kebanyakan orang menemui berbagai macam keunikan pada diri subyek. Ada yang dapat memasuki kondisi trans dengan sangat cepat, ada juga yang sangat lama dan bahkan sulit untuk dapat masuk dalam kondisi trans .
Seperti yang kita tahu ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi subyek untuk masuk trans , diantaranya yaitu kemampuan fokus/konsentrasi subyek, lingkungan, tingkat keaktifan berfikir subyek, dan yang lainnya.
Namun dengan mengetahui hal ini saja sepertinya masih belum cukup, mungkin pernah diantara kita yang masih saja kesulitan untuk membuat subyek masuk kondisi hypnosis.
Trans adalah suatu pengalaman yang sifatnya subyektif, artinya pengalaman kondisi hypnosis setiap orang pasti berbeda-beda.
Dengan memahami perbedaan kemampuan setiap orang dalam memasuki kondisi trance, maka dengan sendirinya kita menjadi semakin sadar bahwa kondisi hypnosis bukanlah suatu hal yang berorientasi pada kecepatan, melainkan ketepatan!
Sudah tentu dalam hal ini seorang hypnotist dituntut untuk sabar, jeli dan juga fleksibel dalam rangka membawa subyek masuk ke dalam trance-nya. Kondisi hypnosis juga merupakan suatu proses belajar bagi setiap subyek, biarkan subyek mengenali terlebih dahulu kondisi hypnosis versi dirinya sendiri.
Seorang hypnotist seperti Anda perlu memahami terlebih dahulu seperti apa dan bagaimana keadaan trance. Jika Anda beranggapan bahwa relaks adalah trance, Anda benar tapi belum tepat. Karena relaks merupakan salah satu tema dari trance. Karena terlalu sempit jika mengartikan trans = relaks.
Padahal sejatinya setiap keadaan yang membuat orang terfokus, terlena, terbuai atau bahkan “hanyut” itulah trans!
Dalam definisi yang paling sederhana, trance adalah suatu kondisi disaat pikiran dan perasaan seseorang terhanyut atau terfokus pada suatu hal baik yang berasal dari dalam dirinya (internal) ataupun dari luar dirinya (eksternal).
Ini berarti untuk membuat seseorang masuk ke dalam kondisi hypnosis, kita cukup mencari suatu hal yang dapat “mencuri” perhatiannya, entah hal itu berasal dari dalam diri subyek atau dari luar dirinya. Dan kemudian memperkuat keadaan tersebut sehingga subyek “terkunci” di dalamnya
Semisal, dengan meminta subyek untuk menyadari detak jantungnya kemudian minta ia menikmati setiap detak jantung yang terjadi , hal sederhana seperti ini dapat membuat subyek masuk ke dalam trance.
Hal yang sebaiknya kita ingat, sulitnya subyek memasuki trancenya adalah karena ia belum mengetahui dan mengenali trance. Bimbing ia untuk mengenali trancenya dengan cara membuat ia masuk ke dalam suatu pengalaman tertentu, biarkan ia menikmati apapun yang terjadi di dalamnya.