Memiliki perusahaan dengan karyawan yang produktif tentu menjadi idaman para business owner ataupun para pimpinan yang ada di dalam perusahaan. Karena dengan memiliki karyawan yang produktif tentu saja pergerakan roda bisnis dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik.
Itulah sebabnya berbagai upaya dilakukan oleh para business owner ataupun para pimpinan dalam perusahaan untuk dapat meningkatkan atau menjaga produktifitas karyawannya. Ada yang secara rutin menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan soft skill, ada yang memberikan bonus dan juga hal-hal lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan performa kerja setiap karyawannya.
Biasanya, setiap pekerja memiliki motivasi atau dorongan dari dalam dirinya untuk dapat meningkatkan performa kerja mereka. Ada yang menjadikan hal-hal yang diluar dirinya (eksternal) seperti keluarga sebagai penyemangat kerja dan ada juga yang karena memiliki impian atau cita-cita seperti liburan, membeli barang tertentu dan yang semisalnya dijadikan sebagai hal-hal yang dapat meningkatkan performa kerja atau motivasi kerja.
Namun sayangnya, seringkali dorongan yang kuat ini tidak dapat bertahan lama. Tentu saja ada banyak faktor yang menjadi penyebab turunnya motivasi kerja ini. Dari pengalaman kami di bidang pelatihan dan pengembangan SDM di berbagai perusahaan, instansi pemerintahan hingga Kementerian RI selama ini, kami menemukan beberapa alasan yang seringkali membuat motivasi dan juga performa atau kinerja menjadi menurun.
Tentu saja tanpa adanya motivasi kerja, performa karyawan dapat menurun, semangat atau gairah dalam menyelesaikan pekerjaan juga akan ikut menurun. Pada akhirnya, perusahaan yang akan direpotkan saat hal seperti ini terjadi bukan? Nah, untuk dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat membuat motivasi kerja menurun, kami sudah rangkumkan berbagai faktor yang dapat menjadi pengaruh buruk terhadap performa kerja karyawan.
- Beban kerja yang berlebih.
Daya tahan setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan tentu berbeda-beda. Ada yang memiliki daya tahan mental dan fisik yang bagus, namun ada juga yang tidak. Sudah menjadi keharusan bagi jajaran di manajerial untuk dapat mengukur kemampuan kerja karyawan dengan beban kerja yang diberikan. Karena jika beban kerja diberikan terlalu berlebihan akan dapat membuat karyawan menjadi cepat mengalami kelelahan dan stress. Pastikan setiap karyawan mendapatkan beban kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kemampuan karyawan sehingga motivasi kerja dapat terus terjaga.
- Imbalan atau gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja.
Menerima imbalan berupa gaji disetiap bulannya tentu menjadi hal yang sangat dinantikan oleh setiap karyawan. Setelah mereka bekerja sebulan penuh, mereka tentu berharap kerja kerasnya dapat dihargai dengan baik. Namun jika imbalan yang mereka terima disetiap bulannya tidak sesuai dengan beban kerja yang mereka terima, ini dapat menjadi faktor terbesar mengapa karyawan dapat kehilangan semangat kerjanya. Tugas perusahaan adalah memastikan agar gaji yang diterima karyawan sesuai dengan beban kerja yang dilakukan oleh mereka.
- Lingkungan atau rekan kerja yang toxic.
Bekerja bersama di dalam sebuah kelompok tentu memiliki dinamika yang luar biasa. Seringkali gesekan ataupun benturan terjadi antar karyawan. Namun yang paling membuat kesal yaitu disaat memiliki rekan kerja yang toxic! Rekan kerja yang seperti inilah yang membuat suasana kerja menjadi kurang nyaman sehingga motivasi kerja daat menurun. Akhirnya muncul gap antar karyawan, kurangnya koordinasi hingga membuat karyawan menjadi malas untuk bekerja. Bayangkan jika Anda sendiri yang berada dalam lingkungan kerja yang seperti ini, tentu sangat tidak nyaman bukan? Itulah sebabnya pimpinan dalam sebuah perusahaan hendaknya dapat mengetahui apa yang sedang terjadi disekitarnya, sebisa mungkin menciptakan suasana dan budaya kerja yang menyenangkan.
- Sarana dan prasarana kerja yang kurang memadai.
Tuntasnya suatu pekerjaan juga ditentukan dengan adanya sarana serta prasarana yang memadai. Terhambatnya suatu pekerjaan tidak dapat semata-mata dibebankan pada karyawan, namun perlu dilihat juga apakah sarana dan prasaran di dalam perusahaan sudah cukup untuk membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka ataukah tidak. Dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, maka karyawan akan lebih terbantukan. Dengan memperhatikan sarana dan prasarana kerja setiap karyawan maka dengan sendirinya motivasi kerja mereka akan lebih terjaga.
- Pimpinan yang toxic.
Banyak yang tidak menyadari cara dan gaya kepemimpinan yang dilakukan para pimpinan di perusahaan ternyata berdampak buruk pada kinerja karyawan. Seorang pemimpin wajib belajar dan mengetahui bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik dan benar, bukan hanya sekedar memanfaatkan jabatan fungsional yang dimiliki sebagai alat untuk memberikan perintah ini dan itu kepada setiap karyawan. Menjadi pemimpin yang adil dengan tidak membenci karyawan secara subyektif juga dapat menjadi faktor pendukung hubungan yang baik dengan tim atau karyawan. Itulah sebabnya, kita perlu memastikan bahwa kita sudah menjadi seorang pemimpin yang proposional.
- Komunikasi yang buruk.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, menjaga komunkasi yang terjadi antar divisi atau dalam divisi tentu menjadi sebuah kewajiban. Komunikasi yang buruk atau komunikasi yang tidak efektif juga dapat berdampak pada menurunnya motivasi kerja karyawan. Setiap orang yang berada dalam organisasi atau perusahaan memiliki kewajiban yang sama dalam belajar serta mempraktekkan komunikasi yang efektif. Dengan komunikasi yang efektif, maka setiap pekerjaan akan menjadi lebih mudah untuk dikerjakan dan dapat diselesaikan dengan baik.
Setidaknya inilah 6 hal yang dapat menjadi pemicu turunnya motivasi kerja karyawan. Tugas pertama yang terpenting Anda sebagai orang yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah memastikan bahwa diri Anda bekerja secara optimal terlebih dahulu, setelahnya baru Anda dapat membantu rekan kerja Anda yang mengalami penurunan motivasi kerja. Atau jika dirasa dibutuhkan untuk penyegaran maka Anda dapat mengadakan acara seperti employee gathering dengan mendatangkan motivator ataupun trainer yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi Anda.